Thursday, June 30, 2011

Uji Coba Honda CBR150 R di sirkuit sentul


http://oto.detik.com

Jakarta - Akhirnya Honda meluncurkan CBR150R di Indonesia dengan banderolan Rp 33 juta tidak kurang dan tidak lebih. Nah, siapa yang tertarik silahkan lakukan transakasi di diler resmi Honda. Namun kurang lengkap rasanya jika tidak menjajal motor sport terbaru itu.

PT Honda Astra Motor (AHM) pun mengajak para jurnalis otomotif untuk menguji performa CBR150R di sirkuit gokart, Sentul, Bogor, Jawa Barat beberapa jam setelah waktu peluncuran di Hotel Gran Melia, Jakarta.

DetikOto mendapatkan kesempatan menunggangi Honda CBR150R hitam, serasi dengan jaket, helm serta sarung tangan yang disediakan pihak Honda sebagai alat keselamatan.

Menyimak bentuk Honda CBR150 R saat ini memang agak gambot ketimbang versi CBR150 sebelumnya. Model Honda CBR150R kini sudah mengenakan full fairing, sehingga bentuknya mirip dengan sang kakak yakni Honda CBR250R. Motor sport Honda CBR150R lebih stylish dengan perpaduan speedometer manual dan digital.

Mesin pun dinyalakan. Suara mesin kapasitas 150 cc DOHC 4-stroke 1 silinder pada CBR150R dengan 6 percepatan mirip dengan mesin Honda CBR250R.

Beruntung hujan belum turun di sirkuit. Hal itu membuat detikOto semakin bersemangat memacu motor yang dikategorikan motor sport premium oleh Honda. Masuk ke gigi 1, tak ada kendala berarti. Meski terdengar hentakan kecil namun kondisi itu masih normal. Honda CBR150R pun diarahkan ke sirkuit.

Penasaran dengan performa mesin Honda CBR150R. selongsong gas pun dipelintir 60 persen. Asyiknya mesin kapasitas 150 cc, DOHC 4-stroke 1 silinder 6 percepatan yang mampu menghasilkan tenaga 13,1 Kw pada 10.500 rpm serta torsi 26,66 Nm pada 8.500 rpm cukup responsif.

Ketika berada ditikungan bodi motor yang agak gambot pun cukup enak dikendalikan. Bodi Honda CBR150R mengikuti keinginan badan pengendara ketika berada ditikungan kiri dan kanan.

Faktor itu sepertinya karena bodi yang tergolong ringan. Honda CBR150R memiliki bobot 138 kg. Selain itu faktor lainnya berkat mengaplikasikan tipe suspensi teleskopik (depan) dan tunggal monoshock (belakang). Dengan konsep tersebut sepertinya Honda cukup berhasil. Namun sayangnya posisi pijakan kiri-kanan yang terlalu nongol menyulitkan detikOto untuk merebahkan motor sport tersebut.

Hal itu sepertinya sudah menjadi perhitungan Honda yang memposisikan motor CBR150R sebagai kendaraan perkotaan.

Dalam uji coba kali ini para jurnalis mendapat kesempatan 3 lap mengitari sirkuit. Karena kondisi sirkuit yang tidak terlalu banyak trek lurus membuat detikOto tidak bisa mendapatkan kecepatan maksimum. Kondisi trek yang agak kecil dan tidak terlalu panjang hanya menghasilkan kecepatan 90km/jam dengan gigi 3.


http://oto.detik.com

Recent Posts Widget